Tuhan

Seorang Raja meninggalkan istananya demi menemukan jawaban atas kebimbangannya terhadap Tuhan. Dia menuju pasar dan masuk dalam keramaian. “Hai rakyatku, aku memiliki satu pertanyaan yang memenuhi otakku. Dapatkah kalian membantuku untuk menjawabnya? Apakah yang kalian katakan sebagai Tuhan?”
Atheis berkata, “Tuhan menciptakan Muhammad karena Tuhan tahu bahwa Adam tidak akan menolak permintaan kekasihnya atas godaan setan. Tuhan pun tahu bahwa manusia yang berakal tidak selamanya mengejawantahkan petunjuknya. Tuhan tahu bahwa setan akan congkak pada manusia yang diciptakan dari tanah. Tuhan pemilik masa lalu dan pemilik masa depan. Tuhan tak terbaca, sehingga tidak ada satu perkataan manusia pun yang pantas menggambarkannya. Bukan al-Akbar atau al-Baqie.”
Seorang monotheis berkata, “Tuhan penentu tiap proton dan neutron alam semesta. Tuhan berhak memberimu Surga atau Neraka. Tuhan tidak dapat dibantah. Tuhan adalah al-Awwal. Tuhan tidak membutuhkan pujian, tapi manusialah yang membutuhkan Tuhan dengan memuji-Nya. Tuhan tak terjangkau, sehingga Dia tidak membutuhkan tuhan-tuhan lain buatan manusia.”
Seorang realis berkata, “Tuhan tidak berkuasa atasmu mengenai Surga atau Neraka. Tuhan telah menyertaimu dengan pengetahuan mengenai benar dan salah, sehingga manusia dapat memilih di antara keduanya. Tuhan adalah adil jika Tuhan menghukummu jika salah dan memujimu jika benar.”
Seorang iidealis berkata, “Tuhan menciptakan seluruh roh manusia secara bersamaan, kemudian meniupkannya satu-persatu dalam tubuh manusia. Tuhan tahu bahwa tidak semua manusia akan menjadi khalifah. Tuhan pemilik langit dan bumi serta alam semesta, hanya perlu memikirkan Muhammad dan terpancarlah segalanya.”
Kemudian Raja itu pulang dengan memegangi kepalanya.

0 Komentar at “Tuhan”

Posting Komentar