Sudah dua tahun sejak Tuhan mengenalkanku dengan al-haqiqie al-habba. Cinta sejati tidak
turun dari mata, melainkan karena di amelihat kebaikan dalam hati seseorang.
Cinta sejati bukan mengenai pemenuhan keinginan atas fitrah manusiawi, karena
dia ingin memahami. Meski tak pernah terungkapkan,
dia tetap bersemayam dalam hati yang merasakan.
Cinta atas nama Tuhan, meninggalkan seluruh
kebahagiaan duniawi yang pernah mengisi catatan hidup seseorang. Dia mencintai
dengan mengajarkan bahwa kebenaran adalah apa yang suci yang diberikan oleh
Tuhan. Dan dengan tangannya, dia meluluh-lantakkan keegoisan untuk
meyakinkanmu.
Aku pernah merasakannya. Aku mencintai anak-anak
Ya’kub yang menyatakan Iskariot sebagai Isa. Dan karenanya, aku menghancurkan
balok-balok mimpi silamku dan membentuk kepingannya menjadi samurai untuk
membunuh ketidaktahuan mereka terhadap kebenaran. Aku tahu, bagi tubuh, tingkat
konsentrasi partikel air tidak sepadat milik minyak. Sama halnya seperti jiwa;
dia dapat menembus tubuh bukan karena dia terlalu ghaib untuk dirasakan, dia dapat menembus tubuh karena jiwalah yang
paling banyak merasakan. Bagaimana mengatakannya, Kasih? Biarkan aku menjadi
mawar. Tumbuh tinggi di atas violet dan mati melindunginya dari badai.
0 Komentar at “Cinta Sejati”
Posting Komentar