Sebagai
umat Islam, kita tentu tidak merasa asing dengan kontingen tertentu mengenai
tata cara makan seperti mencuci tangan sebelum makan, makan menggunakan tangan
kanan, tidak makan sampai terlewat kenyang, dan tidak makan sambil berdiri.
Sebagian besar dari kontingen tersebut telah disampaikan secara bebas oleh
orangtua kita yang berasal dari ajaran kolot.
Namun pada kenyataannya, ajaran tersebut memiliki alasan kuat yang bersumber
pada ajaran Rasulullah saw.
Dari Anas dan Qatadah, sesungguhnya
Rasulullah melarang seseorang minum sambil berdiri. Qotadah berkata, ”Bagaimana
dengan makan?” Beliau menjawab, “Itu kebih buruk lagi.” (HR.Muslim dan
Turmidzi)
Dan dari Abu Hurairah,”Jangan kalian minum
sambil berdiri! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan!” (HR. Muslim)
Selain
menimbulkan impresi negatif dalam segi desensi, minum sambil berdiri dalam
jangka panjang akan berdampak buruk pada organ dalam tubuh. Menurut Dr.
Abdurrazzaq Al-Kailani, minum sambil berdiri akan menyebabkan jatuhnya cairan
dengan keras ke dasar usus. Jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama
maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan
disfungsi pencernaan.
Dr.
Al-rawi menekankan bahwa makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri,
bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana
(saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang
mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba,
bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (Vagal Inhibition) yang parah, untuk
menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau
mati mendadak. Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus menerus
terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada
lambung.
Para
dokter melihat bahwa 95% luka yang terdapat di lambung terjadi pada
tempat-tempat yang biasa bebenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.
Jika kita minum sambil berdiri, air yang kita minum langsung menuju kandung
kemih tanpa disaring lebih dahulu. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka
terjadi pengendapan disaluran ureter karena banyak limbah-limbah yang mengendap
di ureter. Insiden inilah yang menyebabkan penyakit kristal ginjal. Dampak dari
penyakit ini adalah susah kencing.
Berbeda
jika kita minum sambil duduk. Air yang masuk akan disaring oleh sfringer (struktur
maskuler yang bisa membuka dan menutup sehingga air kemih bisa lewat). Setiap
air yang kita minum akan disalurkan pada bagian-bagian penyaringan dalam ginjal,
sehingga mengurangi resiko terjadinya pengendapan limbah di ureter.
Memang
terkesan sepele, namun seperti kata pepatah, “Sedikit-sedikit, lama-lama jadi
bukit”, sedikit-sedikit, lama-lama jadi penyakit.
0 Komentar at “Bahaya Makan dan Minum Berdiri”
Posting Komentar