Mendalami Makna "Allahu Akbar"

Setiap dari kita pasti pernah merasakan rasa takut, khawatir, kecil hati, atau perasaan lainnya. Ini wajar, karena manusia dilahirkan dengan akal, pikiran, dan nafsu. Tapi tidak jarang akal, pikiran, dan nafsu tadi membawa berbagai masalah dalam kehidupan manusia, seperti yang terjadi pada saya baru-baru ini.

Dalam rangka memeriahkan hari raya Idul Adha 1432 H, asrama mengadakan perlombaan-perlombaan yang berlangsung dalam beberapa hari yang mewajibkan semester 1, termasuk saya, untuk berpartisipasi. Menyiapkan diri untuk turut serta di dalamnya tentu akan menyita banyak waktu. Sementara saya sebagai mahasiswa sedang mengemban sebuah tugas dari dosen yang harus segera diserahkan. Selain itu, saya juga harus mendesain beberapa hal untuk keperluan kelas dalam waktu dekat. Hmm, banyak sekali hal yang harus segera saya selesaikan hingga akhirnya sampailah pada waktu penyerahan tugas dari dosen saya yang ternyata belum dapat saya serahkan. Melalui sms, saya mengabarkan bahwa saya belum dapat menyelesaikan tugas saya, yang ternyata baru dosen saya baca saat akan memulai kuliah.

Dan pada saat kuliah, saya tidak datang karena terlambat. Peraturannya, lebih baik jangan masuk sama sekali jika sudah terlalu terlambat. Sepulang kuliah, teman sekelas saya memberi tahu saya bahwa dosen tadi marah pada saya. Saya merasa sangat bersalah, bukan karena ingin lepas dari tanggung jawab, tapi karena saya memang sangat kekurangan waktu.

Saya menceritakan hal ini pada senior saya. Dia adalah orang yang saya anggap paling bijak dalam memberi petuah. Dia menyuruh saya agar menemui beliau dan menjelaskan alasan yang membuat saya tidak menyerahkan tugas. Dia juga menyuruh saya agar mendoakan beliau agar mau memaafkan saya. Dan saya melakukannya esok harinya. Ternyata beliau memaafkan saya, Alhamdulillah..

Pelajaran yang dapat saya ambil adalah jangan pernah menjadikan tidur dan berpikir sebagai penyelesaian masalah, tetapi jadikanlah tidur dan berpikir sebagai bagian dari penyelesaian masalah. Sebab jika kita hanya tidur untuk lari dari masalah atau hanya memikirkan masalah tersebut, kita tidak akan pernah sampai pada titik akhir masalah itu sendiri.

Satu hal yang penting, kita jangan pernah takut atau kecil hati atau khawatir terhadap masalah. Kembalikan semuanya kepada Yang Kuasa, Tuhan semesta alam. Hanya Dia-lah yang patut kita takuti, bukan masalah yang Dia cobakan pada kita.
thinkerbelloon

0 Komentar at “Mendalami Makna "Allahu Akbar"”

Posting Komentar