Menapaki
pijakan waktu membuatku merasa takut. Satu-persatu orang-orang
mendirikan bangunan-bangunan megah, berlomba-lomba mempertinggi pagar
besi, atau mengaspal tanah-setapak. Menekan pertumbuhan kalangan
nonmanusia yang ingin hidup. Dan demi kun-Nya, mereka masih mencuri-curi
partikel tanah di antara celah aspal untuk dapat tetap tumbuh..
Sayup lagu Ummi, yang pernah akrab di telinga rakyat kecil sepertiku,
tengah berkumandang di toak masyarakat yang memiliki hajad Maulidan. Tak
dapat mendirikan rindu di hati dan otakku pada Bunda. Hanya saja, atap
berbintang dan sapuan ombak tepi pantai membawa sesuatu yang lebih dari
pada itu. Entahlah.
0 Komentar at “Catatan Januari”
Posting Komentar