Seputar Haid dan Istihadhoh

Untuk peempuan,
yang menjaganya dibutuhkan kesabaran,
mendidiknya diperlukan kecakapan
dan keberhasilannya menjadi muslimah menyelamatkan ibunya
dari pintu neraka.

Mungkin masih ada dari kita yang bertanya,
"Bagaimana cara kita membedakan antara haid dan istihadhoh?"
Saya akan menjawab, Kita dapat membedakan keduanya dengan tiga cara, yaitu:
Melihat Warnanya 
Umumnya, darah haid berwarna cokelat gelap sampai kehitaman. Sementara darah istihadhoh berwarna merah. Jadi, jika darah berwarna lebih kemerahan maka darah itu adalah darah istihadhoh.
Melihat Kebiasaan 
Jika jumlah waktu haid kita selalu sama, kita dapat menggunakannya sebagai patokan untuk menentukan bahwa kita sedang haid atau tidak.
Melihat Kalender 
Rasulullah telah menentukan bahwa lama maksimal waktu haid adalah 15 hari, lebih dari itu dinyatakan sebagai darah istihadhoh.
"Bagaimana cara menghitung lama waktu haid jika melihat kebiasaan atau kalender?"
Misalnya kita terbiasa haid selama 15 hari. Suatu waktu, pada hari ke-16, kita masih melihat adanya darah. Maka, darah yang kita lihat pada hari ke-16 merupakan darah istihadhoh. Diwajibkan bagi kita untuk bersuci dan beribadah seperti biasa (tidak haid).
"Lalu bagaimana cara kita mengetahui bahwa kita sudah lewat masa haid?"
Pertama-tama, kita tentukan akan menggunakan cara apa. Cara pertama sudah jelas.
Cara kedua, pada hari terakhir--di jam yang sama seperti pertama kali kita haid--kita lihat apakah masih ada darah atau cairan berwarna kekuningan. Jika masih ada, kita tetap wajib bersuci.
Cara ketiga, meskipun kita biasa haid selama 7 hari, jika pada hari terakhir masih terdapat darah atau cairan kekuningan, maka kita belum dianggap bersih. Kita dianggap bersih di pada hari ke-16.
"Perempuan terkadang memiliki madi dan wadi. Bagaimana cara membedakan cairan setelah haid dengan kedua cairan tersebut?"
Biasanya, setelah haid perempuan tidak memiliki kedua cairan tersebut. Jadi kita bisa dengan mudah menentukan bahwa kita telah bersih atau belum.


Semoga bermanfaat :)

0 Komentar at “Seputar Haid dan Istihadhoh”

Posting Komentar