5 Ksatria :D



Gelembung udara mengangkatku meninggalkan para plankton berwarna hijau di dasar laut, membawaku mengapung di atas permukaan biru lautan Kerajaan Seribu Pulau dimana aku dilahirkan oleh ibuku. Aku perlahan lahir sebagai seorang kerdil yang melihat segala sesuatu terlihat begitu besar: aku melihat rakyat semut sedang mengisahkan kebaikan Nuh yang pernah menampung leluhur mereka dalam kapal besar saat Allah menguji masanya dengan banjir, aku mendengar isak tangis lautan yang dipaksa menelan beragam limbah buatan manusia, aku mencium kepedihan nafas angin yang diracuni oleh asap beracun ulah mesin raksasa di dunia. Aku melihat itu semua saat penglihatan orang-orang dikuasai oleh mata hubbu al-dunyaa.
Aku tumbuh bersama teman-teman sebayaku yang berbeda. Aku seorang perempuan kecil yang memakai rok, sementara teman-temanku adalah lelaki tinggi yang memakai celana. Aku masih memandang itu semua dengan mataku sendiri karena aku masih mengingat duniaku sebelum ibuku melahirkanku kesini, aku memandang teman-temanku dan diriku sebagai peri-peri kecil yang terbang memenuhi langit Kerajaan Ruh. Aku tidak memandangnya dengan pandangan mata orang dewasa sebagai sebuah kesalahan. Namun ketika peri waktu mengubahku menjadi seorang ksatria, aku mulai memerangi teman-temanku dan mereka semua, kemudian membangun duniaku sendiri. Aku tidak pernah mengerti mengapa aku terlahir dengan sangat aneh seperti apa yang dikatakan oleh mata mereka. Aku tidak pernah mengetahui apa yang telah didoakan oleh ibuku semasa dia merawatku dalam kantung rahimnya. Apakah dia benar-benar menginginkan kelahiranku, ataukah dia hanya terpaksa menangkap sperma ayahku dalam ovumnya. Aku hanya memahami bahwa aku terlalu beda untuk disandingkan bersama kakak-kakakku.
Hari ini, aku berumur sembilanbelas. Aku meninggalkan duniaku dan memilih terbang ke langit untuk mencari Kerajaan Langit. Aku diajarkan untuk menjadi seorang dewi anggun yang dilahirkan untuk menempati istana kristal di langit. Di sini, kami memakan upelkuchen yang akan membuatmu tumbuh bagai seorang dewi dan melupakan masa lalu di duniamu. Aku tidak lagi dapat melihat perbincangan rakyat semut, tidak lagi mendengar isak tangis lautan, pun mencium kepedihan nafas angin. Aku sama-sekali melihat dunia dengan sangat kecil. Namun aku bukan dewi, Kasih, aku adalah seorang ksatria yang ingin mengalir bersama waktu. Aku tidak pernah sepenuhnya menjadi seorang dewi anggun berjubah hitam, aku tidak memiliki sayap namun memilih tinggal di Kerajaan Langit. Aku jatuh kini.
Aku kembali ke bumi setelah aku menemukan sebotol jus apel yang menyuruhku untuk meminum dirinya, sebotol pishsalver dari Ratu Putih di Marmorial. Ratu Putih kemudian memilihku untuk menjadi ksatrianya dalam melawan ksatria pilihan Ratu Merah. Namun aku tidak sendiri, Kasih, Ratuku memberiku teman yang tidak pernah kutemui sebelumnya dalam duniaku. Dia akan membohongimu untuk membuatmu tetap berjalan menghadapi Jabberwocky, seekor naga raksasa dengan sayap berduri yang menjadi ksatria pilihan Ratu Merah; dia akan memilih jalan yang kau pilih untuk membuatmu tetap menjadi dirimu sendiri; dia akan tetap mendengar keluh-kesah darimu untuk membuatmu mendapatkan senyum kemenangan. Dia adalah Ksatria Biru.
“Izinkan aku untuk menjadi ksatriamu, wahai Ratuku. Api harus menjadi biru untuk menghentikan perang ini,” ujar Ksatria Biru.
“Tidak. Akulah dingin yang dapat membekukan api Jabberwocky. Cahayaku cukup untuk memeluk amarahnya. Biarkan aku menghadapinya sebagai ksatriamu, Ratu Putih,” Ksatria Purnama membungkukkan punggungnya.
“Kalian terlalu bodoh untuk menghadapi Ratu Merah dengan kekuatan! Izinkan aku, wahai Ratuku, untuk mencintai Ratu Merah dan menawan hatinya untuk menyelesaikan perang ini. Sungguh, aku sangat mencintai warna merah,” Ksatria Merah maju dengan angkuh di hadapan rakyat Marmorial.
“Bagaimana kita dapat menguasai peperangan jika masing-masing ksatria pun dikuasai hasrat kemenangan? Biarkan Ratu kita meleburkan kita dalam satu kekuatan Pedang Vorpal untuk menghancurkan musuk kita, biarlah kita menjadi cahaya api yang mencintai Ratu Merah dan menawan hatinya, biarlah Sang Terpilih yang memenggal leher Jabbaerwocky. Mari kita sinari merah dengan putih kemenangan!” titah Ksatria Jomblo menguasai pikiran rakyat Marmorial.
“Ya, kau benar, Kasih. Hanya Sang Terpilihlah yang dapat memenggal leher ksatria pilihan Ratu Merah, dan Ratu telah memilihku. Biarkan aku memeluk kalian dalam kekuatan Pedang Vorpal,” Aku menuntun kudaku mendampingi Ratu Putih.
Kasih, bagaimana bisa seorang terpilih menolak takdirnya untuk menjadi yang terpilih? Nuh pun tak kuasa menentang takdir Allah ketika anaknya ditenggelamkan oleh banjir pada masanya. Ratu Putih telah memilihku sebagai ksatrianya untuk mengakhiri perang ini, takdir telah mentitahku untuk mengalahkan kekejaman Ratu Merah dan menaburi dunia dengan serbuk kasih sayang, dan aku adalah Sang Terpilih.
“Kau tak perlu menjadi raksasa untuk memiliki keberanian sebesar Jabberwocky,” Ksatria Biru membelai rambutku,Kau hanya perlu untuk percaya pada kekuatan dirimu.”
“Kadang aku mengharapkan dirimu senyata aku melihatmu saat ini,” harapku.
“Apakah kau menganggapku sebagai bayang-bayang yang memenuhi malammu?”
“Aku takut kau memang hanyalah seperti itu,” aku mengalihkan pandanganku pada Jabberwocky, “Namun aku mempercayaimu seperti kepercayaan Khatijah terhadap keajaiban pertama yang diterima oleh Muhammad. Aku percaya bahwa kau adalah nyata sebagaimana harapan kita untuk menghapus warna merah.”
Dan kami pun mendapatkan harapan kami.

6 Komentar:

  1. Teteeeeehh.. Watashi wa anata ga misu totemo totemo totemo pokonya! XD haha :p

    BalasHapus
  2. Lieur kaka bacanya loading heula "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮

    BalasHapus
  3. Punapa saged loading? Tulisanipun mboten endah, nggih? XD

    BalasHapus
  4. lun kada tau e,,, piyan punya tulisan bagus banar !!

    BalasHapus

Pembaca yang baik selalu meninggalkan kesan :]