Manfaat Menjadi Orang Berkuasa

Pernahkan kamu berfikir untuk apa kamu lahir di dunia? Siapakah dirimu? Pernahkah kamu berpikir bagaimana diri kamu sebenarnya? Bagaimana keadaanmu sekarang jika keluargamu menjauhkanmu dari fitrah?


Saya sangat berterimakasih kepada Allah yang telah memilih saya sebagai seorang muslim, karena jika Allah tidak menghendaki, maka saya tidak akan menjadi seorang muslim.
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu dan berada dalam gelap gulita. Barangsiapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya 473. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah (untuk mendapat petunjuk), Niscaya Dia menjadikannya berada di atas jalan yang lurus. [QS. Al-An'am: 39]
Dan kepada keluarga saya yang tidak menjauhkan saya dari fitrah (kebenaran bawaan), sehingga sampai saat ini saya tetap pada fitrah saya. Tanpa Allah dan keluarga saya, saya tidak yakin dapat mencari kebenaran itu sendirian.


Sebagai pemeluk agama Islam, keluarga saya mengajarkan kewajiban saya sebagai seorang muslim. Namun seiring dengan pertumbuhan fisik dan mental saya, naluri saya mengajukan banyak pertanyaan seputar agama saya, mulai tentang hukum sampai tentang Tuhan. Hal ini mendorong saya untuk lebih mendalami agama saya, mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kritis saya. Semakin saya belajar, semakin banyak hal yang membuat saya bingung. Untuk apakah kita dilahirkan ke dunia?


Saya tahu bahwa kita semua diciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada pencipta kita, melaksanakan perintah-Nya dan menghindari larangan-Nya.
"Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku." [QS. Adz-Dzariyat: 56]
Namun apakah seluruh kehidupan kita akan kita habiskan dengan beribadah dan membiarkan mereka yang kehilangan fitrah mempertahankan keadaan dirinya? Bagaimana pun, Allah tidak mungkin menciptakan sesuatu yang tidak memiliki manfaat. Bagi saya, keberadaan mereka adalah "semen" yang menguatkan keyakinan saya kepada-Nya. Karenanya, saya ingin dan berusaha untuk mengembalikan fitrah itu pada mereka sebagai rasa terimakasih. Meski saya tahu bahwa hasil ahirnya tetap berada pada kuasa Allah.
Hari Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu diantara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka:"Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong [415] dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu [416]; mereka merobah [417] perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah di robah-robah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini maka hati-hatilah". Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar. [QS. Al-Ma'idah: 41]
 Tentu saja dengan tetap memohon pada-Nya..


Namun apakah orang-orang dapat menerima kita apa adanya? Untuk apa menerima kita apa adanya jika masih banyak orang yang lebih baik dari kita? Tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh seseorang yang bereputasi tinggi akan lebih besar jika dibandingkan dengan dia yang bereputasi rendah. Dengan kata lain, jika kita ingin orang lain "mendengarkan" kita, terlebih dahulu kita harus menjadi orang yang berpengaruh atau orang yang memiliki kuasa. Untuk menjadi seperti itu, kita harus belajar, berdo'a, dan tawakal.


Belajar tidak harus sampai ke negeri Cina. Untuk apa belajar sampai negeri tetangga jika tetap mencontek? Yang terpenting dalam belajar adalah proses dalam pembelajaran itu sendiri, adalah Ilmu bukan nilai.


Salah satu bukti konkret dari memiliki kekuasaan adalah Bapak Pramono, pemilik Ayam Bakar Mas Mono, karyawan Bapak Jody Brotosuseno, pemilik Waroeng Group. Bapak Pramono mewajibkan seluruh karyawannya untuk melibatkan Allah dalam setiap pekerjaan. Misalnya dengan shalat dhuha, membuka outlet dengan membaca shalawat, dan berdoa. Alasan beliau, "Sesungguhnya karyawan adalah amanah Allah SWT. Saya merasa berdosa sekali kalau karyawan saya tidak mengikuti ajaran Islam, tidak shalat Jumat, dan tidak menjalankan ibadahibadah yang lainnya."




Allah menciptakan kita semua untuk beribadah kepada-Nya, melaksanakan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya. Salah satu bentuk ibadah adalah membela agama Allah. Untuk itu diperlukan kekuasaan dan kekuasaan yang hanya diperoleh setelah berusaha. Dan yang terpenting dalam berusaha adalah proses dalam usaha itu sendiri.


thinkerbelloon

0 Komentar at “Manfaat Menjadi Orang Berkuasa”

Posting Komentar