1st of July `12
Serpih kelam bersamanya kembali merayapi ingatanku. Waktu itu, aku bersimpuh luluh di hadapannya. Menerima segala perlakuan anarkisnya. Melayangkan sejuta asa ke angkasa, yang lahir dari satu mimpi kecil: menariknya ke duniaku yang katanya diisi dengan dongeng-dongeng nenek moyang kami.
Dua tahun silam, aku dipertemukan dengan dunia mereka. Dunia yang haus akan harta, tahta dan wanita. Dan aku sebagai wanita, menemukan kenyamanan bersama mereka. Namun biasku tak terjamah, aku bagi mereka galibnya seorang lelaki bertahta kaya harta.
Esok membunuh silam. Dunia itu menjelma menakutkan, melecehkan, menjijikkan. Bagiku. Dan aku tidak dapat mengelak karena seseorang telah lebih dulu meringkukku dalam kotak kecil di hatinya.
Deus est, ergo sum. Tuhan yang berhasil menyibak keberadaanku, menyelamatkanku. Dia hadir menerorku dengan sejuta pertanyaan yang membawaku pada fitrah, kebenaran haqiqi. Namun aku merindukan kotak kecil itu. Kerinduan untuk kembali membawanya pada duniaku.
Aku mencoba menemuinya, namun dia mengetahui fitrahku kemudian mencabiknya, menyiramku dengan kenistaan, membunuh fitrahku. Tidak, belum mati. Aku masih yakin alasan Tuhan menurunkanku kesini dari dunia ide-Nya. Aku masih disini, menunggunya di duniaku.
0 Komentar at “Alasan”
Posting Komentar