Lelaki Sekarat dan Burung Hering

Tunggu, tunggulah sebentar, sabarlah sabahat.
Sebentar lagi kan kuserahkan tubuh tak berguna ini,
Yang perih dan deritanya
Menghabiskan kesabaranmu.
Tahan laparmu
Tunggulah sebentar saja;
Karena belenggu ini, meski hanya terbuat dari napas
Begitu sulit dipatahkan.
Dan keinginan untuk mati,
Yang lebih kuat dari semua yang kuat,
Tertahan oleh hasrat untuk hidup,
Yang teramat lemah ketimbang semua yang lemah.
Maafkan aku sahabat; aku terlalu berlambat - lambat.
Ada ingatan yang menahan rohku;
Rangkaian hari - hari berlalu,
Kilasan masa mudaku yang terbang dalam impian,
Seraut wajah yang membuat mataku tak bisa terpejam,
Jari - jari yang membelai tanganku.
Maafkan aku membuatmu menunggu terlalu lama.
Sekarang usailah sudah, semuanya telah memudar;
Wajah itu, suara itu, tangan itu dan juga kabut yang membawa mereka.
Simpul telah terlepas.
Tali telah terurai.
Tak ada makanan, tidak pula ada minuman yang bisa mengobati.
Sekarang kemarilah, sahabatku yang lapar;
Perjalanan telah disiapkan,
Dan tubuhku akan kuberikan dengan cinta.
Kemarilah, dan cabiklah disini, di sebelah kiri,
Keluarkan burung kecil itu dari sangkarnya,
Karena sayapnya tak lagi mampu mengepak;
Kita akan membumbung bersama ke angkasa raya.
Sekarang kemarilah sahabatku, aku tuan rumah malam ini,
Dan engkau adalah tamu yang telah kunanti.

2 Komentar:

  1. dan aku pun meng hela nafas saat membaca Keluarkan burung kecil itu dari sangkarnya

    boleh tanya nggak,, maksud dari cerita ini?

    BalasHapus
  2. Kalo dilihat dari judul narasi nya sendiri, "Lelaki Sekarat dan Burung Hering", aku bisa simpulin kalo Ngkong Gibran lagi menceritakan tentang penderitaan seseorang yang lagi kelaparan..

    Saking terlalu lama, dia sampe putus asa untuk pertahanin hidup nya sendiri, tapi ada kenangan yang bikin dia enggan untuk mati, meski cuma sedikit

    Soal burung hering, burung pemakan bangkai, orang yang udah sekarat itu pengin tubuh nya jadi hidangan untuk burung itu, hidangan untuk tamu nya

    *Keluarkan burung kecil itu dari sangkarnya* , bisa dibilang ini cuma majas litotes untuk si burung hering.. Karena yang nama nya burung pemakan bangkai itu gak ada yang kecil xP Ada juga identik sama gede, botak, dan bongkok

    BalasHapus

Pembaca yang baik selalu meninggalkan kesan :]