Rel dan Kereta

Aku pernah memimpikan untuk dapat hidup dalam tubuh orang lain. Memiliki apa yang mereka miliki, berpikir seperti apa yang mereka pikirkan, memandang dengan cara mereka memandang. Kadang aku marah pada Tuhan, aku membenci Tuhan, aku tidak ingin berbicara kepada nya. Kemarahanku membuat aku menjadi seorang pendengki.

Waktu, dia melaju seperti roda - roda kereta, berputar cepat menuju hari esok. Rel yang dia lalui berasal dari bongkah besi yang dipanaskan, dicetak dengan kuat, dan disusun dengan perhitungan.

Kerikil bukanlah masalah untuk kereta. Kerikil adalah tangan Tuhan yang membimbing kereta menjadi lebih tangguh. Tiap kerikil adalah panas bara yang membawa nya satu kali lebih cepat.

Bila rel yang ditopang nya telah lebih dulu menjadi arah bagi kereta lain, dia tetap dapat melaju pada arah yang berbeda untuk sampai di stasiun yang sama.

Kini, aku telah menemukan rel itu. Aku menemukan arah yang berbeda agar aku tetap dapat mencapai stasiun untuk keretaku.

0 Komentar at “Rel dan Kereta”

Posting Komentar