Untuk apa menangis
; karena sedih? Untuk apa tertawa; karena bahagia? Untuk apa ada petaka, untuk
apa ada nikmat? Untuk apa aku berpikir? Untuk menunjukkan eksistensi: cogito, ergo sum? Untuk apa aku ada?
Untuk menyembah Tuhan: tidakkah Aku
ciptakan manusia, melainkan hanya untuk menyembah kepada-Ku? Atau: kalau jika bukan karenamu, Muhammad, niscaya
tak kan Kuciptakan bumi serta isinya? Untuk apa Allah menciptakan Muhammad
saw.? begitu cintakah Dia, sehingga sangat mendetailnya apa yang Dia ciptakan?
Untuk apa makan;
karena lapar? Untuk apa jika akan lapar lagi? Untuk menyembah Allahkah? Kenapa
sampai dzalim jika memang untuk menyembah Allah? Lebih baik tidak perlu makan.
Untuk apa aku
berpikir? Untuk mencari eksistensi? Untuk apa jika nanti akan mati? Untuk bekal
mati? Untuk apa memaksakan diri jika hanya untuk bekal nanti? Lebih baik tidak
perlu berpikir. Tidak perlu bersusah menulis ini. Tidak perlu berpikir. Tidak
perlu ada.
Langit hanyalah
debu yang menghalangi aku dari melihat Allah dan rahasia-Nya.
4th of Nov `12
0 Komentar at “Dapatkah Kau Menjawabnya?”
Posting Komentar