Angin, Dandelion, dan Mentari



Angin laut timur membelai hamparan padang sabana di sepanjang lekuk-lekuk tubuh Rinjani, menyapa si Putri Malu yang sedang lelap dalam tidurnya, barangkali Pangeran Embun lupa untuk membangunkannya dengan ciuman mesra. Angin pun tak enggan menarik selimut sang mentari untuk Surga yang Tersembunyi di bumi ini tetap menyenandungkan gemeretak gigi yang kedinginan.
Dandelion tumbuh di antara bebatuan dan semak, menjulang mimpi ke langit menghadap matahari, atau mungkin sedang berusaha mengintip Lalu Edelweis di puncak sana. Mereka tidak akan menyerah pada kehidupan hanya karena alasan “di atas apakah mereka tumbuh.” Mereka dapat mengutus semangatnya dalam pasukan akar yang akan memerangi keterbatasan. Mereka tidak akan melepas genggaman satu sama lain jika angin datang menggoyahkannya. Mungkin hanya mereka yang telah siap tuk terbang lebih jauh ke seberang sanalah yang akan melepas genggamannya pada tubuh dandelion.
Suatu kala sinar menerobos troposfer dan mematahkan tiang-tiang langit yang tersembunyi, menyelinap dalam Surga yang Tersembunyi di bumi, melantunkan melodi kematian pada tiap-tiap kehidupan. Padang Sabana pun menggelar selendang kuning kecoklatan di sepanjang tubuh Rinjani. Putri Malu, Pangeran Embun, Dandelion, dan Lalu Edelweis meratapinya dalam senandung kemarau panjang. Mereka sekarat dalam persaudaraan, satu-persatu dari mereka menyerah dan memilih meninggalkan kehidupan. Namun mereka yang bertahan adalah ksatria sejati.
Angin laut timur kembali menyapa Surga yang Tersembunyi, datang membawa kabar gembira sebelum datangnya rahmat dari Allah, membangunkan kehidupan dari mimpi buruk musim kemarau. Ia menyibak selendang kunig kecoklatan , mengundang orang-orang dari Kerajaan Awan, dan mengenalkan Surga  yang Tersembunyi kepada Hujan. Kehidupan Rinjani pun selamat dari sekarat.
Dandelion kini semakin tangguh berdiri di atas bumi. Angin dan mentari tidak lagi menjadi musuh bagi mereka, melainkan telah menjadi guru dalam kehidupan Surga yang Tersembunyi. Kini, waktulah yang kan membawa mereka terbang jauh membawa mimpi dan misi masing-masing.

2 Komentar:

Pembaca yang baik selalu meninggalkan kesan :]