Gerbang Kebenaran

Selasa, 12 Juli 2011

Pagi ini, aku masih dilenakan oleh kedamaian alam bawah sadarku ketika ahirnya terbangun karena suara lembut yang menarikku bangkit dari keterlenaanku. Suaranya selalu berhasil merayuku keluar merasakan hangatnya sentuhan tangan tuhan di kala pagi. Suara yang sudah tidak asing lagi bagiku.

Untuk kesekian kali, aku bersamanya merencanakan perjalanan mengunjungi masa depanku. Masa untukku belajar mengepak sayap, agar nanti dapat melebarkannya kemudian terbang. Yang sebelumnya, harus kusiapkan landasan atau sekedar pijakan untuknya. Lalu akan kukatakan 'tidak' jika aku lemah, dan kukatakan 'iya' jika aku percaya. Aku memilih, IYA.

Rabu, 13 Juli 2011

Pada masanya, mereka meragukan landasan itu. Aku berkata, "Bukan, memang bukan sekarang. Perlu banyak waktu untuk belajar mengepak sebelum ahirnya dapat terbang. Manusia tidak akan terus tertidur, camar akan terbang, dan benih menjelma hutan."

Jika ingin terbang, kau harus mahir merangkak; lalu berjalan; lalu berlari. Kau pun harus terbiasa dengan rasa sakit ketika kau jatuh. Kau tidak akan benar - benar menikmati perjalananmu saat hati dan pikiranmu dibelenggu oleh rasa takutmu.

Kamis, 14 Juli 2011

Ocehan mereka masih terus bergelayutan membayangi. Langkahku melamban seiring tumbuhnya keraguan dalam batinku. Lemah.

Namun seseorang menyentuhnya dengan ucapan dalam diam. Bukan dengan bualan dan pujian dan janji. Dia datang membawa arti tatapanku yang kemarin sempat hilang. Satu hal yang membuat kakiku kembali kokoh untuk berlari.

Jumat, 15 Juli 2011

01:25 am. Aku belajar tentang mereka yang bernafas. Memohon pada roh mengenai kekuatan dan pujian dan harta dan cinta. Ketidakbiasaan dari keterbiasaan mengutuk mereka menjadi gila. Bukan tentang jiwa, tapi mengenai hati. Hanya hati yang agung yang dapat mengendalikan diri ketika pahala dunia menyentuh hidupnya.

2:52 pm. Ketika keinginanmu akan pahala dunia begitu besar, sebenarnya kau telah menjauhi pahala ahirat satu langkah.

2 Komentar:

  1. ya ya ya ya....tapi belum mengerti

    BalasHapus
  2. ya ya ya ya << Komentar menyebalkan :/

    Kadang, sesuatu akan kerasa lebih indah kalo kita nggak tau apa yang sebenar nya, dan emang akan terasa lebih indah :]

    BalasHapus

Pembaca yang baik selalu meninggalkan kesan :]